DPR-RI Fauzi Amroh Turun “Gunung” untuk Menangkan Hds-Tullah
MURATARA,(Radarsilampari) -Kampanye Dialogis Paslon No 1 (H Devi Suhartoni-Ustad Inayatullah), di desa Embacang Ilir, Kecamatan Karang jaya, Muratara, targetkan kemenangan dari akar rumput. Pasalnya, 80 persen keinginan masyarakat Muratara menginginkan pergantian kepala daerah yang mempunyai kemampuan mengelola potensi Daerah.
Anggota DPR RI, dari partai Nasdem Fauzi H. Amroh yang memegang komando perang dalam kompetisi Politik Pilkada Muratara di tim H Devi-Ustad Inayatullah, Senin (16/11/2020) sekitar pukul 15.00 WIB, mengungkapkan.
Dia sengaja turun gunung untuk memenangkan Paslon No1 (H Devi-ustad Inayatullah), karena ingin memperjuangkan hak hak masyarakat Muratara, yang selama ini masih diabaikan.
Menurutnya, Kabupaten Muratara satu satunya kabupaten di wilayah Sumsel yang masih menjadi Daerah tertinggal, termiskin, dan IPM paling rendah. “Banyak anak anak dak sekolah, masyarakat dak paham pendidikan dan guru dak paham caro mendidik. Aku konsentrasi di Muratara, aku yakin dan sinyal sangat terang, dari beragam hasil survei Devi -Innayah, menang jadi Bupati-wakil bupati 2020,” katanya.
Menurutnya, dari hasil beragam survei, 80 persen masyarakat Muratara inginkan perubahan dan mengganti pemimpin mereka. Serta menginginkan pemimpin yang bisa mengelola potensi daerah dan sumver daya alam. “Aku sering melok betanding idak pernah kalah, insyaalah aku yakini tando tando kemenangan itu di H Devi-Inayah. 9 Desember insyaallah kito menang Pilkada,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, jika di pihak besan ada yang sudah menjadi Bupati dan di dukung perangkat Daerah, seperti Camat sampai kepala desa. Namun khusus di tim Paslon no1, mereka tidak bisa menerapkan hal seperti itu.
“kito menang dari akar rumput. seluruhnya sudah siap, jangan ado keraguan. Amunisi tempur bertarung 9 Desember kito siap, tim siap, segalo sudah siap. Apo kendak lawan kami layani. Kito idak main gulo, idak main minyak. Tapi kito kirim ke rumah masing masing,” ucapnya.
Sementara itu, Cabub Paslon No1 H Devi Suhartoni mengungkapkan bantuan Rp500 ribu/ bulan untuk lansia yang mereka janjikan sering diisukan menipu masyarakat. Menurutnya anggaran APBD Muratara berkisar Rp1,1 triliun/tahun, Rp500 milyar untuk belanja langsung, dan sisanya digunakan untuk membayar gajih pegawai dan belanja lainnya.
“Banyak dana yang bisa di pakai di luar APBD tapi itu kalau ada niat. Dana CSR ada, APBN ada dan kami jelaskan visi misi yang jelas. Bukan menjelek jelekan yang lain,” ungkapnya.
H.Devi Suhartoni mengungkapkan, dia besar dari hasil menyadap karet, pernah mengalami hidup susah, berobat susah, sekolah susah dan mau membuka kebun juga susah.
“Tugas aku di Muratara cuma dua, pengen Muratara ini maju dan SDM Muratara itu juga maju. Aku sudah ngeraso saro, aku pengen warga Muratara ini senang dan di perhatikan,” ujarnya.
Dia mengaku, saat ini masih banyak masyarakat yang ingin sekolah namun masih susah. Sehingga berhenti hingga tamatan SMP. Dengan alasan, orang tua tidak mampu dan tisak ada biaya lagi, “Kami bantu dulur dulur, katek alasan putus sekolah. Nak baju kami kasih, nak celana kami kasih, supaya idak susah susah lagi kalu nak sekolah,” ujarnya.
Dia menjanjikan, untuk guru TKS yang sudah 5 tahun mengajar akan di berikan tunjanan Rp1,5 juta/buakn, lansia diatas 60 tahun Rp500 ribu/bulan, beasiswa untuk sekolah universitas, berobat gratis, wifi gratis tiap desa, bantuan alat berat untuk membuka kebun, bantuan bibit dan bantuan UMKM.
“Awak dulu cuma wakil Bupati, idak biso netak dan biso membagi, cuma biso ngusul. mangkonyo aku sekarang nak jadi Bupati, biar biso ngurus dan bantu masyarakat di Muratara, dengan kebijakan selaku kepala daerah,” tutupnya. (Hamkam-MRJ)