Status Sekolah Rujukan, SMPN Muara Beliti Jadi Favorit Siswa
Musi Rawas, (Radar Silampari)- Memiliki status sebagai salah satu sekolah rujukan di Kabupaten Musi Rawas, membuat SMPN Muara Beliti hingga kini menjadi sekolah favorit bagi siswa untuk menempuh pendidikan. Tercatat, SMPN yang menyandang sekolah rujukan di Musi Rawas, hanya 2 sekolah, yakni SMPN Muara Beliti dan SMPN Megang Sakti.
Tahun ini, dalam penerimaan siswa baru (PSB), SMPN Muara Beliti hanya menyediakan 8 rombel untuk siswa didik baru atau hanya menerima sebanyak 256 siswa. Tak pelak, panitia harus selektif memilih siswa baru karena jumlah pendaftar membludak.
Kepala Sekolah SMPN Muara Beliti, Emi Susanti menjelaskan, proses penerimaan siswa baru berjalan lancar. Namun, di tahun 2021 hanya dibatasi 8 rombel.
“Kalau di tahun 2020 kita menerima 9 rombel atau 310 siswa. Alhamdulillah tidak ada kendala dan pengumuman penerimaan siswa baru sudah kita sampaikan pada tanggal 15 Juni 2021 lalu,” ungkap Emi Susanti, Senin (28/6) saat ditemui di ruangannya.
Menurut Emi, banyaknya calon siswa yang mendaftar ke SMPN Muara Beliti, ada kemungkinan selain menjadi sekolah rujukan, disebabkan prestasi sekolah yang telah beberapa kali mendapatkan penghargaan adiwiyata tingkat kabupaten dan provinsi.
“Di tahun 2017 kita menjadi sekolah adiwiyata tingkat kabupaten, lanjut di tahun 2018 naik menjadi sekolah adiwiyata tingkat provinsi. Di tahun 2020, SMPN Muara Beliti diajukan untuk menjadi sekolah adiwiyata tingkat nasional. Namun, karena pandemi kegiatan tersebut ditunda, tetapi di tahun ini sudah proses pemberkasan untuk kita ajukan lagi. Masih banyak prestasi yang pernah diraih, termasuk siswa kami juga sempat mewakili kabupaten di olimpiade IPS di 2018, mungkin ini yang menjadi alasan sekolah ini menjadi pilihan wali murid,” jelas Emi.
Sekedar untuk diketahui, gelar ‘Sekolah Adiwiyata’ diberikan pada sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Program Adiwiyata sendiri, merupakan sebuah program dengan tujuan untuk mewujudkan sekolah yang demikian. Program ini, dilaksanakan dengan berdasarkan pada tiga prinsip utama, yaitu edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan. (Pranata)