Bank BRI PUT Hentikan Proses Pengecekan Rekening KPM
- Dugaan Korupsi Kian Terang.
Rejang Lebong, (Radar Silampari)- Polemik warga di Desa Tanjung Sanai II terkait ada dugaan penyelewengan dana PKH & BPNT, hingga kini belum juga usai. Bahkan, Selasa (13/4) lalu saat warga beramai-ramai mendatangi Kantor Bank BRI di Pasar Padang Ulak Tanding, guna mengecek no rekening mereka yang selama ini terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) PKH & BPNT, tiba-tiba dihentikan petugas bank, dengan alasan harus ada surat keterangan dari Dinas Sosial (Dinsos) Rejang Lebong.
Menurut Kades Tanjung Sanai II, Amir bahwa nantinya warga akan dikumpulkan di Balai Desa pada Senin (19/4) mendatang, membahas terkait hal ini bersama pihak Dinsos setempat.
“Iya prosesnya dihentikan, jadi baru 7 warga yang mendapatkan hasil print out rekening miliknya. Tapi, dari 7 itu sebenarnya sudah menjelaskan kondisi yang terjadi pada warga lain yang belum dapat cetak rekening koran dari bank,” jelas Amir saat ditemui di kediamannya, Kamis (15/4).
Dirinya berharap, ada pihak yang bisa mengusut tuntas kasus ini, sebab warga di desanya yang merasa dirugikan berharap ada keadilan.
“Saya sudah koordinasi dengan beberapa rekan penegak hukum, memang jika nanti hari Senin tidak ada penjelasan. Saya nanti akan arahkan masing-masing warga untuk lapor ke polisi. Disarankan, langsung ke bagian Tipikor di Polres Rejang Lebong,” pungkasnya.
Perlu diketahui sebelumnya, warga di Desa Tanjung Sanai II kaget saat mencetak rekening koran miliknya, sebab dari data transaksi no rekening warga yang tercatat sebagai KPM, namun tak pernah menerima buku rekening dan atm, serta tak sekalipun menerima bantuan tersebut. Nyatanya, no rekening mereka selalu berisi saldo dan sering dilakukan penarikan. Bahkan, penarikan ada yang dilakukan diluar wilayah, yakni di Kota Lubuklinggau.
Sebelumnya, warga disana mengeluhkan tak pernah menerima bantuan sosial berupa penyaluran manfaat PKH (Program Keluarga Harapan) & BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Padahal, nama warga tersebut terdata dan masuk dalam list penerima manfaat PKH & BPNT di desa itu.
Selain mengaku tak menerima manfaat PKH & BPNT, mereka juga mengaku ternyata tidak pernah sekalipun menerima buku rekening atau ATM yang semestinya dipegang oleh penerima manfaat PKH. Namun, kian dirasa janggal sebab nama-nama mereka masuk dalam data penerima yang juga lengkap dengan no rekening penerima. (pranata)