Musim Banjir Tiba, Aktifitas Pendidikan dan Pertanian Terhambat
Muara Enim, (RadarSilampari.com)- Dampak dari cuaca ekstrem serta curah hujan sangat tinggi mengakibatkan debit air sungai lematang naik dan berdampak di beberapa desa di kecamatan Empat Petulai Dangku Kabupaten Muara Enim.
Hal ini, juga cukup menghambat aktifitas sekolah bahkan petani sayuran, kerambah ikan dan petani karet dikarnakan air sungai terus naik.
“Sudah lebih dari seminggu ini kami tidak bisa ke kebun dan nyadap karet, semoga saja air tidak terus naik supaya kami bisa beraktifitas seperti biasanya,” ujar salah satu warga.
Beberapa desa di sepanjang sungai Lematang seperti Desa Banuayu, Kuripan, Baturaja, Dangku, Pangkalan Babat, Siku dan desa lainnya juga terdampak oleh banjir tersebut.
Saat ini, warga menggunakan perahu kayu karena akses jalan setapak di dalam desa sudah tidak bisa dilalui sebab ketinggian air mencapai 1 meter.
Sementara itu, Pirman, SE Kepala Desa Baturaja menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa berhati-hati dan tetap waspada, terutama antisipasi pada kesehatan.
“Saya menghimbau agar masyarakat hati-hati pada saat mau ke ke kebun dan tetap memperhatikan kesehatan, sebab cuaca ekstrem sangat rentan terkena penyakit. Khususnya anak-anak,” himbau Pirman, Minggu (23/02/2020).
“Diharapkan juga bagi warga yang menggunakan perahu agar memperhatikan keselamatan diri, terutama para remaja dan anak-anak yang biasanya menikmati banjir dengan mandi di lapangan bola yang terendam atau kawasan banjir yang cukup dalam,” lanjutnya.
Untuk aktifitas sekolah terpantau saat ini masih tetap berjalan, meskipun para siswa harus berjibaku memasuki halaman sekolah yang terendam banjir. (Liz/ping)